Bayangan yang Menyusup Dalam Nama
Alunan guqin merayap di kegelapan malam, menyayat kalbu bagai pisau tumpul. Di beranda paviliun, Lan Wangji memandang hamparan danau yang berkilauan disapu cahaya bulan. Wajahnya, biasanya setenang air, kini dihiasi garis-garis halus kepedihan. Lima tahun telah berlalu sejak malam itu. Lima tahun sejak nama itu mengkhianatinya.
Wei Wuxian.
Dulu, nama itu adalah melodi terindah di telinganya, aroma osmanthus di musim semi. Sekarang, hanya gaung kosong yang menghantui setiap sudut hatinya. Semua orang mengira Lan Wangji membenci Wei Wuxian karena jalan gelap yang dipilihnya. Mereka salah. Lan Wangji membenci pengkhianatan itu. Lebih dari apapun.
Namun, ia DIAM. Bukan karena lemah, bukan karena takut. Tapi karena rahasia yang ia genggam erat, rahasia yang jika terungkap, akan menghancurkan lebih banyak lagi.
Wei Wuxian tidak bersalah.
Malam itu, sebelum ia "menghilang", Wei Wuxian menemui Lan Wangji dengan raut wajah penuh ketakutan. Ia membisikkan satu nama: Jin Guangyao. Ia mengatakan bahwa Jin Guangyao, dengan senyum manis dan sikap rendah hatinya, adalah dalang di balik semua kekacauan. Ia mengatakan bahwa ia memiliki bukti, namun ia membutuhkan waktu untuk mengungkapkannya.
Lalu, malam itu terjadi. Wei Wuxian dituduh melakukan kejahatan yang tidak dilakukannya, dikucilkan, dan akhirnya, terjatuh dari Tebing Luanzang.
Lan Wangji tahu. Ia tahu Wei Wuxian dijebak. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Jin Guangyao memiliki kekuasaan, pengaruh, dan yang paling penting, bukti yang bisa menghancurkan keluarga Lan.
RAHASIA.
Rahasia bahwa ibunya, yang meninggal ketika ia masih kecil, adalah seorang wanita dari klan Wen. Klan yang sekarang dibenci oleh seluruh dunia kultivasi. Jika rahasia ini terungkap, maka seluruh keluarga Lan akan tercemar.
Maka, Lan Wangji memilih diam. Membiarkan orang lain menghakimi Wei Wuxian, sementara ia menyimpan kebenaran pahit itu dalam hatinya.
Lima tahun berlalu. Di dalam kesunyian, Lan Wangji terus mencari bukti. Ia menyelidiki setiap jejak yang ditinggalkan Wei Wuxian, mengumpulkan potongan-potongan kecil kebenaran yang tersembunyi.
Lalu, suatu malam, ia menemukan sebuah gulungan tersembunyi di perpustakaan Gusu Lan. Di dalamnya, tertera rincian rencana Jin Guangyao untuk menjatuhkan Wei Wuxian, beserta bukti-bukti yang tak terbantahkan.
Kebenaran terungkap.
Jin Guangyao, dengan segala kelicikannya, terperangkap dalam jaringnya sendiri. Kebusukannya terbongkar, kekuasaannya runtuh, dan akhirnya, ia menerima konsekuensi dari perbuatannya.
Lan Wangji tidak pernah secara langsung membalas dendam. Biarkan takdir yang bekerja. Biarkan karma mengembalikan keadilan pada tempatnya.
Wei Wuxian kembali.
Tidak sama seperti dulu, tentu saja. Tapi ia kembali. Ia membawa luka yang sama, kepedihan yang sama. Dan Lan Wangji tahu, ia tidak bisa menghapus masa lalu. Ia hanya bisa berjanji, dalam hati, untuk melindungi Wei Wuxian, selamanya.
Saat Wei Wuxian tersenyum padanya di bawah sinar rembulan, senyum yang dulu selalu mampu menghangatkan hatinya, Lan Wangji tahu, beberapa luka, meski sembuh, akan tetap meninggalkan bekas yang tak terhapuskan, seperti tinta yang meresap terlalu dalam ke dalam kertas...
You Might Also Like: 0895403292432 Distributor Kosmetik_20
Post a Comment