Featured Post

Kisah Populer: Aku Ingin Memelukmu, Tapi Batas Itu Selalu Memisahkan

Hujan menggigil menyelimuti tepi Sungai Yalu. Di bawah temaram cahaya lentera yang nyaris padam , Mei terlihat rapuh. Mantel wolnya basah, seperti a…
Kisah Populer: Aku Ingin Memelukmu, Tapi Batas Itu Selalu Memisahkan
Latest Posts

Dracin Seru: Aku Mencium Tangan Mayatmu, Karena Hanya Itu Caraku Berpamitan.

Aku Mencium Tangan Mayatmu, Karena Hanya Itu Caraku Berpamitan Kabut menggantung , seperti tirai sutra kelabu yang enggan tersibak. Istana Yulong, …
Dracin Seru: Aku Mencium Tangan Mayatmu, Karena Hanya Itu Caraku Berpamitan.

Cerpen Terbaru: Bayangan Yang Menyusup Dalam Nama

Bayangan yang Menyusup Dalam Nama Alunan guqin merayap di kegelapan malam, menyayat kalbu bagai pisau tumpul. Di beranda paviliun, Lan Wangji mema…
Cerpen Terbaru: Bayangan Yang Menyusup Dalam Nama

Cerpen Terbaru: Janji Yang Tertinggal Di Ruang Tahta

Di lembah yang terbungkus kabut sutra, berdiri istana yang bisu. Bukan bisu karena sunyi, melainkan karena menyimpan sejuta * rahasia yang berbisik …
Cerpen Terbaru: Janji Yang Tertinggal Di Ruang Tahta

TOP! Ratu Itu Duduk Di Singgasana Kosong, Karena Cintanya Telah Mati.

Ratu Itu Duduk di Singgasana Kosong, karena Cintanya Telah Mati. Hujan kota Jakarta malam ini terasa seperti air mata. Jatuh menderas, membasahi je…
TOP! Ratu Itu Duduk Di Singgasana Kosong, Karena Cintanya Telah Mati.

Absurd tapi Seru: Aku Menulis Cerita Kita Di Tempat Yang Tak Bisa Ditemukan Sejarah

Hujan turun, bukan sekadar membasahi atap genting tua, tetapi seolah meneteskan air mata langit ke bumi. Setiap tetesnya menggigil, persis seperti h…
Absurd tapi Seru: Aku Menulis Cerita Kita Di Tempat Yang Tak Bisa Ditemukan Sejarah

Cerpen Seru: Aku Menulis Janji Di Udara, Tapi Angin Membawanya Ke Surga

Aku Menulis Janji di Udara, Tapi Angin Membawanya ke Surga Kabut ungu menggantung di atas Danau Bulan Sabit, saksi bisu persahabatan kami, atau set…
Cerpen Seru: Aku Menulis Janji Di Udara, Tapi Angin Membawanya Ke Surga
OlderNewest